Menghindari Toxic Positivity: Tips untuk Menjalani Hidup dengan Emosi Seimbang

Toxic Positivity, konseling

Toxic positivity adalah kecenderungan untuk selalu menekankan sisi positif dari segala hal, bahkan ketika menghadapi kesulitan, yang akhirnya dapat menekan emosi asli dan valid. Sikap ini, meskipun dimaksudkan baik, dapat merugikan kesehatan mental kita dan orang lain.

Apa Itu Toxic Positivity?

  • Berusaha untuk selalu terlihat bahagia meskipun sedang merasa sedih atau tertekan.
  • Mengabaikan atau menolak emosi negatif.
  • Memberikan komentar seperti “Kamu harus bersyukur saja” tanpa memahami situasi orang lain.

Tips Menghindari Toxic Positivity

  1. Terima Semua Emosi: Sadari bahwa merasa sedih, marah, atau kecewa adalah bagian dari hidup yang normal.
  2. Jangan Memaksakan Positivitas: Hindari ucapan seperti “Semua akan baik-baik saja” tanpa mendengarkan lebih dulu perasaan orang lain.
  3. Fokus pada Empati: Alih-alih memberikan solusi instan, dengarkan dan validasi perasaan orang lain.
  4. Berlatih Self-Compassion: Jangan terlalu keras pada diri sendiri; beri ruang untuk mengakui emosi negatif.
  5. Bicarakan Perasaan Secara Jujur: Bersikap terbuka kepada teman atau keluarga tentang apa yang benar-benar Anda rasakan.
  6. Jaga Lingkungan yang Mendukung: Dikelilingi oleh orang-orang yang menghargai ekspresi emosi yang otentik dapat membantu.

Manfaat Menghindari Toxic Positivity

  • Memperbaiki kesehatan mental.
  • Meningkatkan hubungan interpersonal.
  • Mendorong lingkungan yang lebih mendukung dan penuh empati.